Malam pergantian tahun baru masehi sangat
ditunggu-tunggu oleh semua kalangan. Tidak saja dibelahan bumi lain seperti di
Eropa dan Amerika, masyarakat kita juga sibuk dan sangat menanti-nantikan malam
pergantian tahun tersebut.
Berbeda halnya dengan pergantian tahun
baru hijriah, banyak masyarakat yang tidak merayakannya, bahkan sekadar tahu
saja atau mungkin tidak sama sekali.
Memang perayaan tahun baru hijriah tidak dituntut untuk merayakannya dengan menyalakan kembang api, meniup terompet, ataupun kumpul di pusat kota dengan tujuan yang tidak jelas. Tetapi lebih kepada
Memang perayaan tahun baru hijriah tidak dituntut untuk merayakannya dengan menyalakan kembang api, meniup terompet, ataupun kumpul di pusat kota dengan tujuan yang tidak jelas. Tetapi lebih kepada
bagaimana memaknainya.
Kita lebih dituntut untuk merefleksikan
apa yang telah kita lakukan pada tahun sebelumnya, dan diharapkan lebih baik
pada tahun selanjutnya.
Tahun
Masehi sebenarnya berhubungan dengan keyakinan agama Kristen. Masehi adalah
nama lain dari Isa Al-Masih (Yesus Kristus). Dengan demikian bisa dimaknai
bahwa merayakan tahun baru Masehi adalah merayakan tahun kelahiran Yesus. tahun 1 Masehi yang disandarkan kepada hari
kelahiran Yesus adalah tindakan yang salah kaprah.
merayakan tahun baru Masehi sejatinya adalah
merayakan kesalahkaprahan dan ketidaktahuan. Jadi untuk umat muslim, masehi
atau muharam kah yang akan kalian tunggu di tahun berikutnya???
0 komentar:
Posting Komentar