Rabu, 18 Januari 2012

Karena Kamu, Aku "IKHLAS"


Cinta adalah tiupan seruling penggugah jiwa (jalaludin Rumi). Cinta adalah sayap-sayap kehidupan (Khalil Gibran). Cinta adalah tatapan mesra sang pemilik waktu (Rabiah Al-Adawiyah). Bagiku cinta adalah setitik embun di pagi hari yang menyusupkan kesejukan di dalam hati, karna sejuknya cinta takan pernah hilang.


Teduh aku saat melihat tatapan matanya, ada kharismatik yang tak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata


Alunan kata yang terdengar tatkala ia memangilku sangat lembut dan membuat aku terpikat, aku hampir tak perduli jika ada orang tau bahwa aku memandam rasa kepadanya bahkan aku hampir tak peduli dengan statusnya kini.


Rasa itu mengalir begitu saja, semakin aku menolak dan membuang rasa itu tetapi semakin besar rasa sayang itu kepadanya. Dia pria yang pertama yang membuat hati ini merasakan nyaman. Awalnya aku pikir rasa ini hanyalah sebuah bentuk kekaguman aku pada seorang pria atas kepandaian dan kebijaksanaannya, namun ternyata tidak, setetes embun ini bahkan rela hilang di terpa panasnya sang surya namun kesejukan itu akan selalu terasa dan akan tetap di kenang.


Aku tau dan aku juga sadar akan keadaan ini yang tak mungkin lagi dirimu untuk ku miliki, karna Terkadang tuhan mempertemukan dia orang yang aku cintai tapi tidak untuk kumiliki. Agar aku dapat belajar memahami.


Aku belajar untuk IKHLAS. IKHLAS sebuah kata yang kadang orang tak mampu untuk mengartikannya, entah karena belum biasa untuk menjangkaunya atau bingung apa yang terfikir ketika mendengar kata itu. Begitu pun aku sendiri masih bertanya tentang apa itu IKHLAS karena setiap orang punya pemikiran tersendiri tentang apa itu IKHLAS.

0 komentar:

Posting Komentar