Senin, 20 Juni 2011

cafe boy's



Bakmie lovers Cafe. Dheby sudah enggak asing lagi dengan nama cafe itu. Selalu di lewatinya kalo sedang hang out bareng teman-teman kampusnya. Letaknya di salah satu mall ternama di kota cilegon. Enggak tau kenapa, dheby selalu tertarik ingin masuk kesitu. Tapi tak pernah kesampaian. Ada saja alasan teman-temanya menolak untuk masuk ke sana. Mahal lah! Enggak nyaman! Atau apalah! Hhh…
Pengen masuk sendiri tapi malu plus grogi. Padahal satu yang dari dulu sangat menarik perhatiannya.. display bakmienya sungguh menggoda! Sebagai penggemar bakmie, enggak heran kalo dheby ngiler benerr..
Kali ini mungkin saatnya dheby harus menuntaskan rasa penasarannya untuk mencicipi bekmie di cafe itu. Panas terik sengat menyengat kota cilegon. Bodo amat, biar cuaca panas banget tekadnya sudah bulat.
“selamat datang, silahkan di lihat menunya, anda bi…,” belum sempat waiter itu selesai menawarkan menu, dheby langsung menyambar
“saya pesan bakmie yang terlezat di sini.”
“ bagaimana kalau bakmie godog eksta pedas.“ si waiter memberi opsi.
“Ok...” jawab dheby
“Just a minute, miss…” ucap pelayan berlalu sambil melempar senyum hangat.
Hey, lumayan juga pikir dheby. Suasana cafe ini lebih nyaman dari luar. Tiba-tiba saja dheby membayangkan seandainya bery yang sedang study di Australia ada bersamanya. Ah, tapi sudah tidak mungkin. It’s over!
“Bakmi godok ekstra pedas… sidah siap,” pelayan datang membawa pesanan dheby
“Terima kasih.” ucap dheby. Pelayan itu menganguk dan berlalu.

Dheby sudah tidak sabar menyendokan bakmie yang tampak nikmat itu ke dalam mulutnya. Tanpa di sadari ada seorang cowok yang sedang memperhatikannya. Sekilas cowok itu tersenyum.
“Memang kamu sanggup menghabiskan bakmie ini sendirian?” Cowok itu tiba-tiba mendatangi meja dheby dan duduk di kursi sampingnya. Lancang sekali, pikir dheby.
“Ya tentu saja,” jawan dheby datar.
“Well, bakmie di sini memang sangat istimewa karna di buat dari bahan yang berkualitas.” jelas cowok itu
“Kau tau banyak, pelanggan lama ya?”
“Ya, dulu aku sering membawa pacar ku kesini, dia suka sekali memesan bakmie yang seperti kamu pesan itu.”
“Di mana dia sekarang? Kenapa tidak kau ajak dia?”
“Ah, sudah tidak mungkin…” cowok itu tersenyum
“Aku ngerti kok…” mungkin mereka sudah putus, pikir dheby
“Kenapa kamu suka bakmie?” Tanya cowok itu
“Menurutku bakmie makanan paling pas. Sedih ataupun senang saat menikmatinya semua akan terasa lebih baik.” jawab dheby
“Wow! ternyata kamu punya pandangan yang sangat unik tentang bakmie” cowok itu terkejut mendengar pernyataan dheby
Akhirnya mereka terlibat obrolan yang sangat panjang hingga bakmie yang ada di manguk dheby abis,
“kau hanya perlu sedikit perjuangan untuk melindungi sementara agar hangat, sebelum kau selesai menghabiskannya. Aku harus pergi sekarang.” cowok itu bergegas ke pintu keluar. Ia menoleh kebelakang sejenak sebelum menghilang di balik pintu.
Dheby jadi teringat bery. Kata-kata cowok itu benar juga. Hubungannya dengan bery harus segera di perbaiki segera. Masih ada kesempatan dan harapan. Deby ingin segera pulang dan menelepon bery. Segera dheby memanggil pelayan untuk meminta bill. Dheby segera membayar dan bergegas mengejar cowok itu untuk mengetahui namanya dan ingin berterimakasih namun sayangnya cowok itu sudah menghilang.


Dheby menanyakan orang yang ada di sekitar situ
“mas, tadi liat ada cowok lewat sini memakai baju biru enggak?” Tanya deby
“maaf, mbak dari tadi yang lewat banyak. Tapi cowok yang pake baju biru enggak ada.” Jawabnya
“Ohh, ya sudah mas. Terimakasih.” Jawab dheby
Darah dheby membeku. Tiba-tiba pandanganya gelap seketika. Mengapa secepat itu dia pergi, bahkan tak ada yang melihat kemana ia pergi.



2 komentar:

mardika mengatakan...

ceritanya menarik

Unknown mengatakan...

terimakasih sudah membaca blog saya

Posting Komentar